Pengertian Flowchart
Flowchart memainkan peran penting dalam menentukan tahap atau fitur dari proyek pemrograman yang melibatkan banyak orang. Selain itu, dengan menggunakan diagram alur proses program akan lebih jelas, lebih ringkas, dan mengurangi risiko salah tafsir. cara menghubungkan kebutuhan teknis dan non-teknis.
Sebelum melanjutkan, saya ingin memberi tahu Anda sesuatu Di sini Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang diagram alur dalam Dicoding. Anda dapat menemukan materi ini dan belajar di Memulai Pemrograman Dasar untuk Menjadi Pengembang Perangkat Lunak.
Fungsi Flowchart
Fungsi utama dari flowchart adalah untuk memberikan gambaran tentang alur suatu program dari satu proses ke proses lainnya. Dengan cara ini, alur program menjadi mudah dipahami semua orang. Selain itu, fungsi lain dari flowchart adalah untuk menyederhanakan sejumlah prosedur agar informasi lebih mudah dipahami.
Jenis-Jenis Flowchart
Flowchart sendiri terdiri dari lima jenis, masing-masing jenis memiliki karakteristik dalam penggunaannya.
- Flowchart Dokumen
Pertama-tama ada document flowchart atau bisa juga disebut document flowchart. Bagan alur dokumen melacak alur formulir dari satu bagian ke bagian lain, termasuk bagaimana laporan diproses, disimpan, dan diarsipkan.
- Flowchart Program
Selanjutnya, kita akan membahas flowchart program. Flowchart ini merinci prosedur proses program. Ada dua jenis flowchart program, antara lain: lowchart logika program (program logic flowchart) dan flowchart program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
- Flowchart Proses
Flowchart adalah cara penggambaran rekayasa industrial secara terperinci dan menganalisis langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.
- Flowchart Sistem
Yang keempat adalah flowchart sistem. Flowchart sistem adalah bagan alir yang menampilkan langkah-langkah atau proses kerja saat ini dalam sistem secara keseluruhan. Selain itu, flowchart sistem juga menggambarkan urutan dari setiap prosedur dalam sistem. itu adalah seni skema.
- Flowchart Skematik
Terakhir ada flowchart skematik. Flowchart ini menunjukkan alur proses suatu sistem, hampir sama dengan flowchart sistem. Namun, terdapat perbedaan penggunaan simbol dalam deskripsi aliran. Selain simbol, diagram alur skematik juga memanfaatkan gambar komputer dan peralatan lain untuk membuat flowchart lebih mudah dibaca oleh orang awam.
Simbol Flowchart
Flowchart memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan dalam proses pembuatan flowchart.
Simbol di atas memiliki jenis dan fungsi yang berbeda, referensi di luar halaman. Selain itu, ada juga simbol yang digunakan untuk menunjukkan proses yang sedang berlangsung, dan yang terakhir adalah simbol yang digunakan untuk memasukkan input dan menampilkan output.
Pengertian Pseudocode
Nama panggilan berarti tiruan dan code berarti kode yang berhubungan dengan perintah yang ditulis dalam bahasa pemrograman atau kode bahasa komputer. Jika diartikan secara longgar, pseudocode berarti tiruan atau tiruan dari kode bahasa pemrograman.
Pada dasarnya, pseudocode adalah bahasa yang memungkinkan programmer untuk memikirkan suatu masalah yang perlu segera diselesaikan tanpa harus memikirkan kode atau sintaks bahasa pemrograman tertentu. Dalam pseudocode, tidak ada aturan dalam penulisan sintaks. Jadi pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika sekuensial program tanpa terlebih dahulu memikirkan bagaimana bahasa pemrogramannya. Pseudocode yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia disebut kode palsu. Ini berarti deskripsi algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural bahasa pemrograman dan bertujuan untuk dapat dibaca oleh manusia, bukan mesin.
Pseudocode umumnya tidak menggunakan elemen – elemen detail yang tidak diperlukan untuk pemahaman manusia tentang suatu algoritma, seperti deklarasi variabel, kode, atau subrutin untuk sistem yang memiliki sifat-sifat tertentu.
Meskipun pseudocode menggunakan struktur bahasa pemrograman, pseudocode tidak akan mengikuti aturan penulisan dalam bahasa pemrograman apa pun. Mengapa?Karena pseudocode ditulis hanya untuk memberi seseorang pemahaman yang lebih baik tentang suatu algoritma.
Dengan cara ini, pseudocode hanyalah kode yang terlihat seperti kode program dan tidak dapat dipahami atau dipahami secara langsung oleh komputer. Pseudocode dapat diproses oleh komputer jika mengikuti aturan penulisan dalam bahasa pemrograman, seperti menggunakan C, C++, Pascal, C#, Java, Golang, dan lain sebagainya.
Fungsi Pseudocode
Pseudocode memiliki fungsi yang berguna untuk memudahkan penulisan dan pemetaan suatu algoritma. Karena dalam prakteknya, seorang programmer sebelum membuat dan menjalankan suatu program atau aplikasi, terlebih dahulu harus memiliki pemahaman atau memiliki solusi dari masalah yang akan dibuatnya, biasa disebut dengan algoritma.
Ya, sebelum membuat sebuah program, seorang programmer harus mengetahui algoritma apa yang akan dia gunakan untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan penulisan pseudocode, ia juga akan dapat mengetahui seberapa kompleks program tersebut nantinya. Selain itu, pseudocode juga memiliki fungsi lain. Berikut adalah beberapa fungsi pseudocode:
- Pseudocode berfungsi sebagai alat dokumentasi
- Pseudocode dapat memudahkan pengguna untuk memahami dan memperjelas cara menyelesaikan masalah.
- Pseudocode dapat membantu pengguna menulis algoritma yang akan dibangun.
- Pseudocode memiliki aspek yang sangat ringkas dan mudah karena pseudocode tidak bergantung pada sistem tertentu dan inilah yang menjadikannya prinsip dasar dari suatu algoritma.
Tujuan dari pseudocode itu sendiri adalah agar manusia khususnya programmer dapat dengan mudah memahami penggunaan bahasa pemrograman yang umum digunakan, apalagi tampilan dari pseudocode tersebut relatif ringkas dan tidak bergantung pada sistem tertentu yang menjadi dasarnya. prinsip suatu algoritma.
Biasanya, pseudocode digunakan dalam publikasi artikel ilmiah atau buku yang mendokumentasikan suatu algoritma. Pseudocode juga digunakan dalam perencanaan pengembangan program komputer untuk menggambarkan struktur program sebelum program yang sebenarnya dibuat atau ditulis.
Pseudocode tidak memiliki standar, program yang masih pseudocode tidak akan bekerja. Pseudocode mirip dengan program kerangka atau kerangka kerja program termasuk dummycode yang dapat dikompilasi tanpa kesalahan. Flowchart juga dapat dimasukkan sebagai alternatif grafis untuk pseudocode.
Struktur Pseudocode
Secara umum, struktur penulisan pseudocode dibagi menjadi 3 bagian. Berikut adalah struktur pseudocode:
- Bagian judul
Bagian judul ini berisi judul algoritma. Bagian ini biasanya diawali dengan kata “program” dan diikuti dengan nama algoritmanya. Biasanya, nama algoritma terdiri dari satu kata. , jika nama terdiri dari lebih dari satu kata tertulis. Artinya, jika terdiri dari lebih dari dua kata, spasi dihilangkan.
Berikut aturan penulisan nama judul:
- Judul tidak boleh mengandung spasi.Spasi dapat diganti dengan karakter "_" (underscore).
- Judul tidak boleh dimulai dengan angka.
- Judul tidak boleh menggunakan istilah yang biasa digunakan sebagai kata kunci dalam bahasa pemrograman.
- Judul boleh menggunakan huruf besar, huruf kecil dan kombinasinya sepanjang tidak melanggar aturan di atas.
Seperti namanya, bagian deskripsi ini digunakan untuk mendefinisikan atau mendeklarasikan jenis-jenis variabel yang akan digunakan dalam proses algoritma. Dalam pemrograman komputer yang sama, ada beberapa variabel, seperti bilangan bulat, desimal, pecahan, dan lain sebagainya.
3. Bagian implementasi
Bagian implementasi ini dapat disebut dengan main atau main part, yang merupakan bagian dari eksekusi suatu algoritma. Pada bagian ini terdapat rangkaian perintah algoritme, perintah tersebut dapat berupa sekuensial, kondisional atau iteratif.
Flowchart & Pseudocode Web Server Dinamis
Berikut ini merupakan flowchart dan pseudocode dari code program web server dinamis
Pseudocode handle_request()
Pseudocode hendle_get()
Pseudocode handle_post()
Pseudocode Class Template
Deklarasi
Text : String
Context : Lib
int {m : text, kompile } : String
Kompile {m : text} : String
Render {In : Context, text } : String
Implementasi Limit
Self.tokens = self.compile (test)
Implementasi Kompile
token = [ ]
delimiter = re.compile {r`{%.(.*?)%}0. Re,DOTALL
for index, token in delimiter.split{text}
if index % 2 == 0
if token:
tokens.append((False, token.replace('%\}', '%}').replace('{\%', '{%')))
else:
lines = token.replace('{\%', '{%').replace('%\}', '%}').splitlines()
indent = min([len(l) - len(l.lstrip()) for l in lines if l.strip()])
realigned = '\n'.join(l[indent:] for l in lines)
tokens.append((True, compile(realigned, '<tempalte> %s' % realigned[:20], 'exec')))
Return tokens
Implementasi Render
global_context = {}
if context:
update global_context
def emit(*args):
result.extend([str(arg) for arg in args])
def fmt_emit(fmt, *args):
result.append(fmt % args)
global_context['emit'] = emit
global_context['fmt_emit'] = fmt_emit
#run the code
result = []
for is_code, token in self.tokens:
if is_code:
exec(token, global_context)
else:
result.append(token)
return ‘’,join(result)
Komentar
Posting Komentar